Katakata mutiara hikmah kitab al hikam syekh ibnu athaillah kitab al hikam adalah buah karya syekh ibnu athaillah yang diperuntukkan bagi para pejalan. Memuat kata kata islami inspiratif. Mahfuzhat dan kata bijak bahasa arab mahfuzhat adalah kumpulan kata kata bijak bahasa arab yang di bahasa arab sendiri diistilahkan dengan al hikam.
Jakarta - Ibnu Athaillah atau yang memiliki nama lengkap Ahmad ibnu Muhammad Ibnu Atha’illah As-Sakandari merupakan seorang tokoh tarekat Syadziliyah yang sangat terkemuka dan berkontribusi besar dalam perkembangan ilmu tasawuf di dunia Islam. Sosok kelahiran Alexandria, Mesir 648 H/1250 M ini memiliki julukan As-Sakandari yang disematkan pada namanya merujuk pada kota tempat kelahirannya. Sejak kecil pun, Ibnu Athaillah dikenal sangat gemar menuntut ilmu. Ibnu Athaillah pernah berguru kepada beberapa ulama secara bertahap. Di antara gurunya itu adalah Abu Al-Abbas Ahmad bin Ali Al-Anshari Al-Mursi, murid dari pendiri tarekat Al-Syadzili, Abu Al-Hasan Al-Syadzili yang hidup pada masa Dinasti Mamluk. Salah satu karyanya yang paling terkenal adalah kitab Al-Hikam, karya monumentalnya ini memuat kumpulan kata-kata mutiara hikmah. Pesan-pesan kebajikan dalam kitab Al-Hikam yang diungkapkan dalam bentuk redaksional singkat juga telah menarik perhatian sejumlah ulama untuk menguraikan maksudnya. Mengutip dari berbagai sumber, berikut 30 kata-kata mutiara islami dari Ibnu Athaillah, mengandung hikmah serta nasihat bagi kehidupan. Gus Baha Mengungkap Momen Langka Tatkala Malaikat Malik Tersenyum Saat Bertemu Nabi Muhammad SAW Dengki Dilarang dalam Islam tapi Boleh Iri kepada 3 Golongan Ini, Siapa Mereka? Banjir dan Longsor Momok Menakutkan, Ketahui Fatwa MUI tentang Perusakan Hutan Saksikan Video Pilihan iniBayi raksasa berjenis kelamin perempuan itu dilahirkan dengan bobot 5,8 kilogram di Majenang, Cilacap Engkau merdeka dari apa yang tak kau inginkan. Engkau budak dari apa yang kau serakahi. Kadang umur berlangsung panjang namun manfaat kurang. Kadang pula umur berlangsung pendek namun manfaat melimpah. Sebodoh-bodoh manusia adalah orang yang meninggalkan keyakinannya karena mengikuti sangkaan orang-orang. Jangan sampai tertundanya karunia Tuhan kepadamu, setelah kau mengulang-ulang doamu, membuatmu putus asa. Karena Dia menjamin pengabulan doa sesuai pilihan-Nya, bukan sesuai pilihanmu; pada waktu yang diinginkan-Nya, bukan pada waktu yang kau inginkan. Bisa jadi kamu bukan orang yang benar-benar baik. Kamu kelihatan baik hanya karena kamu di antara orang-orang yang lebih buruk dibanding dirimu. Barangsiapa yang tidak mengetahui nilai sebuah kenikmatan ketika ada, maka ia akan mengetahuinya ketika sudah tidak ada lenyap. Sebaik-baik waktumu adalah saat engkau menyadari kekuranganmu, dan engkau pun kembali mengakui kerendahanmu. Siapa yang merasa dirinya tawadhu, berarti ia sombong, karena tawadhu tidak muncul dari orang yang merasa mulia. Maka dari itu, ketika kau merasa mulia, berarti kau telah sombong. Jika engkau melihat seseorang selalu menjawab segala apa yang ditanyakan kepadanya, mengungkapkan segala apa yang disaksikannya, dan menyebut segala apa yang diketahuinya, maka ketahuilah bahwa itu tanda-tanda kejahilan kebodohan pada dirinya. Tanamlah dirimu dalam tanah kerendahan, sebab segala sesuatu yang tidak ditanam maka hasilnya tidak akan sempurna. Seseorang tidak disebut mencintai kalau masih meminta sesuatu dari yang dicintai, namun orang-orang yang betul-betul mencintai ialah orang yang mau berkorban untukmu. Maka sesungguhnya orang yang mencintai ialah orang yang memberimu, bukan orang-orang yang minta diberi pemberianmu. Keinginanmu agar orang lain mengetahui keistimewaanmu adalah bukti ketidakjujuranmu dalam menghambakan diri kepada Allah. Siapa yang tidak mendekat kepada Allah, padahal sudah dihadiahi berbagai kenikmatan, maka akan diseret agar mendekat kepada-Nya dengan rantai cobaan. Di antara tanda matinya hati adalah tidak adanya perasaan sedih atas ketaatan yang kau lewatkan, dan tidak adanya perasaan menyesal atas kesalahan yang kau lakukan. Di antara tanda-tanda orang yang senantiasa bersandar kepada amal-amalnya adalah kurangnya ar-raja’ rasa harap kepada rahmat Allah di sisi alam yang fana. Apabila Allah telah membuatmu jemu dengan makhluk, maka ketahuilah bahwa Dia hendak membukakan pintu kemesraan dengan-Nya. Jangan kau temani atau kau jadikan guru orang-orang yang perilakunya tidak membangkitkan kamu kepada Tuhan dan kata-katanya tidak menunjukkan kamu kepada Tuhan. Persahabatanmu dengan orang awam yang tidak merestui hawa nafsunya lebih baik dibandingkan persahabatan dengan pemuka agama yang merestui nafsunya. Istirahatkan dirimu atau pikiranmu dari kesibukan mengatur kebutuhan duniamu. Sebab, apa yang sudah dijamin diselesaikan oleh selain kamu, tidak usah engkau sibuk memikirkannya. Kau tunduk kepada alam selama belum melihat Penciptanya. Jika kau telah menyaksikan-Nya maka alam akan tunduk kepadamu. Amal yang kosong dari ikhlas sama sekali tidak berarti, bagaikan jasad tanpa ruh. Keikhlasan merupakan ruh yang menjadikan setiap amal bermakna. Jika pagi datang, orang yang lalai akan berpikir apa yang harus dikerjakannya. Sedangkan orang yang berakal akan berpikir apa yang akan dilakukan Allah kepadanya. Jika kau tidak ingin dipecat, jangan memangku jabatan yang tidak kekal. Jangan kau tuntut Tuhanmu karena tertundanya keinginanmu, tetapi tuntutlah dirimu karena engkau telah menunda adabmu kepada Allah. Maksiat yang melahirkan rasa hina pada dirimu hingga engkau menjadi butuh kepada Allah, itu lebih baik daripada taat yang menimbulkan perasaan mulia dan sombong, atau membanggakan dirimu. Diantara tanda seseorang mengikuti hawa nafsu adalah bersegera melakukan amaliyah-amaliyah yang sunnah namun malas menegakkan yang bersifat wajib. Harapan adalah yang diikuti dengan tindakan. Jika tidak, maka itu hanyalah angan. Salah satu tanda seseorang hanya bergantung pada amal, bukan rahmat Allah, adalah berkurangnya harapan kepada Allah saat berbuat kesalahan. Bilamana Allah menggerakkan lidahmu untuk meminta, maka ketahuilah bahwa Allah ingin memberi. Tak ada yang sulit jika engkau mencarinya melalui Tuhanmu. Tak ada yang mudah jika engkau mencarinya melalui dirimu sendiri. Allah menjadikanmu berada di alam pertengahan antara alam materi dan malakut-Nya guna memperkenalkan tingginya kedudukanmu di antara makhluk. Kau adalah mutiara yang tersembunyi dalam kulit ciptaan-Nya. * Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

BacaanSurat Al-Insyirah Arab Latin dan Artinya Serta Keutamaan Jika Istiqomah Dibaca 1. Jika ia tidak bergerak maka ia akan menjadi keruh lalu membusuk 3. Sudah lama saya tidak menulis tentang kata-kata mutiara hikam. Kata mutiara imam syafi i bahasa arab dan artinya Indeed lately has been sought by consumers around us maybe one of you.

Kata mutiara islami Ibnu Athaillah – Nama Ibnu Athaillah tentu sudah tidak asing lagi di kalangan kaum muslimin. Sosok kelahiran Alexandria, Mesir 648 H/1250 M ini memiliki nama lengkap Ahmad ibnu Muhammad Ibnu Atha’illah As-Sakandari. Julukan As-Sakandari yang disematkan di namanya merujuk pada kota tempat kelahirannya. Sejak kecil, Ibnu Athaillah dikenal sangat gemar menuntut ilmu. Ia pernah berguru kepada beberapa ulama secara bertahap. Di antara gurunya itu adalah Abu Al-Abbas Ahmad bin Ali Al-Anshari Al-Mursi, murid dari pendiri tarekat Al-Syadzili, Abu Al-Hasan Al-Syadzili yang hidup pada masa Dinasti Mamluk. Dari sinilah ia kemudian juga dikenal sebagai salah satu tokoh sufi terkemuka dan memiliki kontribusi besar dalam perkembangan ilmu tasawuf di dunia islam. Ibnu Athaillah tergolong ulama yang produktif. Ada sekitar 20 kitab dari berbagai disiplin ilmu keislaman yang pernah ditulisnya. Mulai kitab dari bidang tasawuf, aqidah, tafsir, hadis, nahwu dan ushul fiqih. Salah satu karyanya yang paling terkenal adalah kitab Al-Hikam, karya monumentalnya yang memuat kumpulan kata kata mutiara hikmah. Pesan-pesan kebajikan dalam kitab Al-Hikam yang diungkapkan Ibnu Athaillah dalam bentuk redaksional singkat juga telah menarik perhatian sejumlah ulama untuk menguraikan maksudnya. Beberapa ulama yang telah mensyarah kitab Al-Hikam di antaranya adalah Muhammad bin Ibrahim bin Ibad ar-Rasyid Rundi, Ahmad ibnu Ajiba, dan Ahmad Zarruq. Kitab Al-Hikam ini bahkan telah menjadi salah satu kitab yang banyak dikaji di sebagian besar pesantren di Indonesia. Meski ia adalah salah satu tokoh sentral di sebuah tarekat, bukan berarti pengaruh pemikirannya hanya terbatas di dunia tarekat saja. Kitab-kitab karya Ibnu Athaillah telah dibaca secara luas oleh kaum muslimin dari berbagai kelompok, utamanya kitab Al-Hikam. Selama berabad-abad hingga sekarang, kitab Al-Hikam telah menjadi kitab yang sangat populer di dunia islam. Pesan-pesan nasehat yang terangkum dalam kitab ini menjadi pelita bagi orang-orang yang meniti jalan menuju Tuhan. Baca juga Kata mutiara islami Buya HAMKA Kata Bijak Islami Ibnu Athaillah Banyak sekali untaian kata kata hikmah penuh nasehat dari Ibnu Athaillah yang sangat bagus untuk disimak. Berikut ini kumpulan quote, kata kata mutiara islam dan kata kata bijak islam dari Ibnu Athaillah yang sarat dengan nasehat untuk kehidupan seorang muslim. Merdeka / budak Engkau merdeka dari apa yang tak kau inginkan. Engkau budak dari apa yang kau serakahi. – Ibnu Athaillah Umur Kadang umur berlangsung panjang namun manfaat kurang. Kadang pula umur berlangsung pendek namun manfaat melimpah. – Ibnu Athaillah Bodoh Sebodoh-bodoh manusia adalah orang yang meninggalkan keyakinannya karena mengikuti sangkaan orang-orang. – Ibnu Athaillah Jangan putus asa Jangan sampai tertundanya karunia Tuhan kepadamu, setelah kau mengulang-ulang doamu, membuatmu putus asa. Karena Dia menjamin pengabulan doa sesuai pilihan-Nya, bukan sesuai pilihanmu; pada waktu yang diinginkan-Nya, bukan pada waktu yang kau inginkan. – Ibnu Athaillah Sudah baikkah kita? Bisa jadi kamu bukan orang yang benar-benar baik. Kamu kelihatan baik hanya karena kamu di antara orang-orang yang lebih buruk dibanding dirimu. – Ibnu Athaillah Kasih sayang Allah Engkau lebih membutuhkan belas kasih-Nya ketika taat daripada ketika bermaksiat. – Ibnu Athaillah Nilai kenikmatan Barangsiapa yang tidak mengetahui nilai sebuah kenikmatan ketika ada, maka ia akan mengetahuinya ketika sudah tidak ada lenyap. – Ibnu Athaillah Menyadari Sebaik-baik waktumu adalah saat engkau menyadari kekuranganmu, dan engkau pun kembali mengakui kerendahanmu. – Ibnu Athaillah Shalat Shalat adalah pembersih hati dari kotoran dosa dan pembuka pintu keghaiban. – Ibnu Athaillah Merasa tawadhu Siapa yang merasa dirinya tawadhu, berarti ia sombong, karena tawadhu tidak muncul dari orang yang merasa mulia. Maka dari itu, ketika kau merasa mulia, berarti kau telah sombong. – Ibnu Athaillah Tanda kejahilan Jika engkau melihat seseorang selalu menjawab segala apa yang ditanyakan kepadanya, mengungkapkan segala apa yang disaksikannya, dan menyebut segala apa yang diketahuinya, maka ketahuilah bahwa itu tanda-tanda kejahilan kebodohan pada dirinya. – Ibnu Athaillah Menanam Tanamlah dirimu dalam tanah kerendahan, sebab segala sesuatu yang tidak ditanam maka hasilnya tidak akan sempurna. – Ibnu Athaillah Mencintai Seseorang tidak disebut mencintai kalau masih meminta sesuatu dari yang dicintai, namun orang-orang yang betul-betul mencintai ialah orang yang mau berkorban untukmu. Maka sesungguhnya orang yang mencintai ialah orang yang memberimu, bukan orang-orang yang minta diberi pemberianmu. – Ibnu Athaillah Tidak jujur kepada Allah Keinginanmu agar orang lain mengetahui keistimewaanmu adalah bukti ketidakjujuranmu dalam menghambakan diri kepada Allah. – Ibnu Athaillah Mendekat Siapa yang tidak mendekat kepada Allah, padahal sudah dihadiahi berbagai kenikmatan, maka akan diseret agar mendekat kepada-Nya dengan rantai cobaan. – Ibnu Athaillah Hati yang mati Di antara tanda matinya hati adalah tidak adanya perasaan sedih atas ketaatan yang kau lewatkan, dan tidak adanya perasaan menyesal atas kesalahan yang kau lakukan. – Ibnu Athaillah Lipatan Lipatan hakiki adalah kau melipat jarak dunia sehingga kau melihat akhirat lebih dekat ketimbang dirimu sendiri. – Ibnu Athaillah Bersandar pada amal Di antara tanda-tanda orang yang senantiasa bersandar kepada amal-amalnya adalah kurangnya ar-raja’ rasa harap kepada rahmat Allah di sisi alam yang fana. – Ibnu Athaillah Mesra dengan Allah Apabila Allah telah membuatmu jemu dengan makhluk, maka ketahuilah bahwa Dia hendak membukakan pintu kemesraan dengan-Nya. – Ibnu Athaillah Tak patut dijadikan panutan Jangan kau temani atau kau jadikan guru orang-orang yang perilakunya tidak membangkitkan kamu kepada Tuhan dan kata-katanya tidak menunjukkan kamu kepada Tuhan. – Ibnu Athaillah Keutamaan majelis ilmu Kau harus tetap menghadiri majelis ilmu meskipun masih melakukan maksiat. Jika hari ini tidak mendapatkan manfaat, mungkin esok kau akan mendapatkannya. Ketahuilah, satu kali duduk di majelis seorang ulama yang tulus, dapat membuatmu berubah dari sosok pelaku maksiat menjadi hamba yang taat dan takut kepada Allah. – Ibnu Athaillah Orang awam dan orang alim Persahabatanmu dengan orang awam yang tidak merestui hawa nafsunya lebih baik dibandingkan persahabatan dengan pemuka agama yang merestui nafsunya. – Ibnu Athaillah Kesibukan dunia Istirahatkan dirimu atau pikiranmu dari kesibukan mengatur kebutuhan duniamu. Sebab, apa yang sudah dijamin diselesaikan oleh selain kamu, tidak usah engkau sibuk memikirkannya. – Ibnu Athaillah Sang Pencipta alam Kau tunduk kepada alam selama belum melihat Penciptanya. Jika kau telah menyaksikan-Nya maka alam akan tunduk kepadamu. – Ibnu Athaillah Keikhlasan Amal yang kosong dari ikhlas sama sekali tidak berarti, bagaikan jasad tanpa ruh. Keikhlasan merupakan ruh yang menjadikan setiap amal bermakna. – Ibnu Athaillah Jangan menunda Menunda beramal shalih untuk menantikan kesempatan yang lebih lapang termasuk tanda kebodohan jiwa. – Ibnu Athaillah Penyakit Kelezatan hawa nafsu yang sudah bersarang di kalbu merupakan penyakit kronis. – Ibnu Athaillah Orang lalai dan orang berakal Jika pagi datang, orang yang lalai akan berpikir apa yang harus dikerjakannya. Sedangkan orang yang berakal akan berpikir apa yang akan dilakukan Allah kepadanya. – Ibnu Athaillah Aneka ragam Beraneka ragamnya jenis amal perbuatan itu adalah karena bermacam-macamnya kondisi spiritual yang datang di dalam hati. – Ibnu Athaillah Tidak kekal Jika kau tidak ingin dipecat, jangan memangku jabatan yang tidak kekal. – Ibnu Athaillah Jangan menuntut Jangan kau tuntut Tuhanmu karena tertundanya keinginanmu, tetapi tuntutlah dirimu karena engkau telah menunda adabmu kepada Allah. – Ibnu Athaillah Lebih baik Maksiat yang melahirkan rasa hina pada dirimu hingga engkau menjadi butuh kepada Allah, itu lebih baik daripada taat yang menimbulkan perasaan mulia dan sombong, atau membanggakan dirimu. – Ibnu Athaillah Takdir Pada setiap tarikan nafas, terdapat takdir Allah yang berlaku atas dirimu. – Ibnu Athaillah Memperturutkan hawa nafsu Diantara tanda seseorang mengikuti nawa nafsu adalah bersegera melakukan amaliyah-amaliyah yang sunnah namun malas menegakkan yang bersifat wajib. – Ibnu Athaillah Hanya angan Harapan adalah yang diikuti dengan tindakan. Jika tidak, maka itu hanyalah angan. – Ibnu Athaillah Bergantung pada amal Salah satu tanda seseorang hanya bergantung pada amal, bukan rahmat Allah, adalah berkurangnya harapan kepada Allah saat berbuat kesalahan. – Ibnu Athaillah Berkurang Tatkala berkurang apa yang membuatmu senang, maka berkuranglah pula apa yang kau sedihkan. – Ibnu Athaillah Kata Kata Islami Ibnu Athaillah Digerakkan Allah When Allah inspires your tongue to ask, know that He wants to give. – Ibnu Athaillah Bilamana Allah menggerakkan lidahmu untuk meminta, maka ketahuilah bahwa Allah ingin memberi. – Ibnu Athaillah Sulit dan mudah Nothing is difficult if you seek it through your lord. Nothing is easy if you seek it through yourself. – Ibnu Athaillah Tak ada yang sulit jika engkau mencarinya melalui Tuhanmu. Tak ada yang mudah jika engkau mencarinya melalui dirimu sendiri. – Ibnu Athaillah Mutiara tersembunyi God made you to be in the middle between the natural material nature and God’s angelic to introduce high foothold among creatures. You are pearl hidden in the skin of God’s creations. – Ibnu Athaillah Allah menjadikanmu berada di alam pertengahan antara alam materi dan malakut-Nya guna memperkenalkan tingginya kedudukanmu di antara makhluk. Kau adalah mutiara yang tersembunyi dalam kulit ciptaan-Nya. – Ibnu Athaillah Baca juga Kata mutiara islami Hasan Al-Bashri Itulah beberapa kata kata mutiara islam dari Ibnu Athaillah yang sangat indah dan memuat banyak hikmah dan nasehat. Semoga bermanfaat bagi kita untuk semakin lurus dalam menjalani kehidupan sebagai seorang muslim.
Katamintalah, berdo'alah (اُدْعُونِى) yang terdapat dalam Al-Qur'an bentuknya kata kerja perintah. Jika dipahami secara gramatikal sesuai kaidah bahasa arab, kalau bentuknya perintah berarti menandakan "kewajiban" yang harus dilaksanakan. Kalau dipikir secara jernih melaksanakan perintah Tuhan lebih utama dari pada hasil.
Khazanah literasi dalam sejarah peradaban Islam amatlah kaya. Ada banyak cendekiawan Muslim yang menghasilkan karya-karya bermutu tinggi. Buah pena mereka terus dibaca dan dikaji dari satu generasi ke generasi berikutnya. Salah satu kitab yang monumental adalah Al-Hikam. Ini pada mulanya merupakan hasil pendiktean imla’ yang dilakukan sang penulis, Ibnu Atha’illah, kepada seorang santrinya, Taqiyyuddin as-Subki wafat 756 Hijriyah. Guru dan murid itu sama-sama bermazhab fikih Syafii. Belakangan, Ahmad Zarruq wafat 899 Hijriyah menemukan salinan hasil dikte tersebut dari seorang pakar hukum bermazhab Syafii, Syamsuddin as-Sakhawi pada 876 H di Kairo. Dari tangan guru Tarekat Syadziliyah itulah, Al-Hikam terus dipopulerkan. Bagaikan kerang yang amat berharga, Al-Hikam mengandung mutiara-mutiara hikmah yang menakjubkan. Begitu tinggi muatan nasihat di dalamnya, sampai-sampai banyak telaah syarh yang dibuat para ulama mengenai kitab tersebut. Ahmad Zarruq sendiri sudah menulis 30 syarh atas Al-Hikam. Menurut para sejarawan, kitab ini ditulis pertama kali ketika Ibnu Atha’illah masih berguru pada Syekh Abu al-Abbas al-Mursi pada 674 Hijriyah. Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa Al-Hikam disusun dalam rentang masa 12 tahun. Victor Danner dalam buku Mistisisme Ibnu Atha’illah menjelaskan, kata hikam yang menjadi judul karya tersebut adalah bentuk jamak dari kata bahasa Arab, hikmah, yang berarti bijaksana.’ Isi Al-Hikam disusun dalam tiga bagian pokok, yakni aforisme, risalah, dan doa-doa. Ada sebanyak 262 aforisme dan 25 bab dalam keseluruhan buku tersebut. Bagaimanapun, versi awal Al-Hikam tidak tersusun ke dalam bab-bab. Para murid Ibnu Atha’illah-lah yang kemudian merasa perlu untuk merapikannya. Sebagai sebuah karya sastra, ia sangat kental dan dalam, menyimpulkan berbagai masalah dalam kehidupan dengan kalimat-kalimat yang bernas dan indah. Tema dasar Al-Hikam adalah makrifat dan tauhid. Tema dasar Al-Hikam adalah makrifat dan tauhid, yaitu bahwa Allah adalah Zat Yang al-Haq. Termasuk di dalamnya, petuah-petuah tentang membangun hubungan yang baik antara seorang hamba dan Rabbnya. Relasi hablum minaallah, hemat Ibnu Atha’illah, hanya bisa dibina secara ideal apabila manusia mampu mengendalikan hawa nafsunya. Berkata ia dalam Al-Hikam “Bagaimana sebuah hati akan bercahaya, kalau gambar benda-benda masih melekat pada cermin-cerminnya? Dan bagaimana seseorang akan berjalan menuju Allah, sedang ia masih terbelenggu oleh hawa nafsunya?” Ibnu Atha’illah beberapa kali menekankan bahwa kunci habluminallah yang ideal adalah ridha-Nya. Bukan seberapa sering seorang hamba mendirikan ibadah. Bukan pula kemuliaan seseorang di hadapan orang-orang lain. Bahkan, tidak menutup kemungkinan bahwa seorang ahli maksiat yang menyesali kelalaiannya itu lebih baik daripada sang ahli ibadah yang merasa sujud dan rukuknya adalah tiket masuk surga-Nya. Berkata Ibnu Atha’illah “Bisa jadi Allah membukakan bagimu pintu ketaatan dan tidak membukakan bagimu pintu penerimaan. Bisa jadi Dia memberikan padamu suatu dosa dan menyebabkanmu sampai ke hadirat-Nya. Bisa jadi suatu kemaksiatan yang melahirkan kehinaan dan ketergantungan terhadap Allah lebih baik dari suatu ketaatan yang melahirkan kebanggaan dan kesombongan.” Al-Hikam mewanti-wanti pentingnya hati yang bersih dari sifat-sifat takabur dan ujub. Maka dari itu, sang penulis Al-Hikam mewanti-wanti pentingnya hati yang bersih dari sifat-sifat takabur dan ujub berbangga diri. Kuncinya adalah tersingkirnya kesombongan dalam kalbu seorang hamba. Sebab, rasa cinta kepada Allah hanya bisa diperoleh melalui sikap berserah diri secara utuh tanpa paksaan, tanpa pura-pura. “Tuhanku. Betapa lembut Engkau padaku meski besarnya kebodohanku. Tuhanku. Betapa kasih Engkau padaku meski buruknya perbuatanku. Tuhanku. Betapa dekat Engkau padaku dan betapa jauh aku dari-Mu.” Masih banyak lagi mutiara-mutiara dan permata-permata berkilauan dalam Al-Hikam. Dengan membaca dan merenungi maknanya, insya Allah seorang Mukmin dapat lebih menyerap kekhusyukan, terutama ketika sedang memanjatkan doa dan harapan kepada-Nya. Melalui karyanya ini, Ibnu Atha’illah mengajak kita untuk tidak habis-habisnya merindu kepada Allah. Tuhanku, apakah yang bisa ditemukan oleh seseorang yang kehilangan-Mu? Dan apakah yang bisa hilang dari seseorang yang menemukan-Mu? Sebelum Al-Hikam, Ibnu Atha’illah telah menghasilkan beberapa karya, semisal Fushush al-Hikam. Namun, kandungan kitab ini agak berbeda, berisi topik-topik falsafi yang diuraikan melalui nama-nama para nabi. Lelaki kelahiran Iskandariah, Mesir, ini berpulang ke rahmatullah pada 13 Jumadil Akhir 709 Hijriyah atau 10 November 1309 M. Usianya “baru” mencapai 50 tahun ketika dirinya wafat. Namun, legasinya dalam dunia kepustakaan—terutama melalui Al-Hikam—menjadikan Ibnu Atha’illah terus hidup dan menginspirasi Muslimin masa kini dan mendatang.
Adabanyak kata mutiara (hikmah) yang ada dalam kitab Al-Hikam. Berikut ini adalah beberapa hikmah Al-Hikam beserta terjemahannya dalam bahasa Indonesia: Hikmah ke-1: Tanda Bergantung Pada Amal
ulfa, dzawil 'ulya (2018) peningkatan perekonomian jamaah yasin tahlil embung rejo dalam pengolahan talas di desa terbis kecamatan panggul kabupaten trenggalek. Pengantar ilmu tarikat dan tasauf (prof dr abu bakar. Silsilah Habib Hasan Bin Muhammad Al Haddad Nusagates Skripsi thesis, universitas wahid hasyim. Kata mutiara kitab al hikam.
Sumber Al Hikam, Ibnu Athailah as Sakandari. 7 Responses. 13/04/2012 at 2:03 am · Reply →. kl memang kata mutiara di atas bisa dihayati dan bahkan menjadikan seseorang ber taubatan nashuha, kata mutiara di atas bisa dijadikan sebuah kata bijak. Ada sebuah pepatah arab:
Bagianda yang pernah mengenyam pendidikan di pesantren sudah barang tentu tidak asing lagi denganpeljaran hafalan kata mutiara bahasa arab yang sering disebut dengan. Kata kata mutiara bahasa arabrate this post dibawah ini adalah beberapa contoh kata kata mutiara bahasa arab namun tulisan dalam halaman ini sedikit kacau saat. Banyak sekali
Dalambahasa Arab, kata "Hikam" merupakan bentuk jamak dari kata "hikmah", yang berarti "sisi baik dari sesuatu". Seperti judulnya, buku ini berisi 266 bait hikmah, 20 surat Ibnu Atha'illah kepada para sahabatnya, dan 42 doa.

14 Kumpulan Kata Mutiara Al Hikam. Artikel ini membahas tentang kumpulan kata kata mutiara islam yang berkesan dalam hidup anda. تاج الدين أبو الفضل أحمد بن محمد بن. Seberat apapun beban masalah yang kamu hadapi saat ini, percayalah bahwa semua itu tidak pada akhirnya, kata mutiara kehidupan akan terus diperlukan

.
  • 3doj5g90pe.pages.dev/42
  • 3doj5g90pe.pages.dev/173
  • 3doj5g90pe.pages.dev/852
  • 3doj5g90pe.pages.dev/920
  • 3doj5g90pe.pages.dev/405
  • 3doj5g90pe.pages.dev/665
  • 3doj5g90pe.pages.dev/526
  • 3doj5g90pe.pages.dev/296
  • 3doj5g90pe.pages.dev/173
  • 3doj5g90pe.pages.dev/272
  • 3doj5g90pe.pages.dev/686
  • 3doj5g90pe.pages.dev/113
  • 3doj5g90pe.pages.dev/169
  • 3doj5g90pe.pages.dev/740
  • 3doj5g90pe.pages.dev/314
  • kata mutiara al hikam arab